Pekalongan, 24 Juli 2025
Pekalongan – Dalam rangka mempererat silaturahmi sekaligus melaksanakan program Turun ke Bawah (Turba), Pengurus Cabang Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) bekerja sama dengan Yayasan Hidayatul Athfal menyelenggarakan In-House Training (IHT) pada hari Kamis, 24 Juli 2025. Bertempat di lingkungan Yayasan Hidayatul Athfal, kegiatan ini bertujuan utama untuk meningkatkan mutu dan kompetensi para guru di bawah naungan yayasan.
Acara yang berlangsung khidmat ini diawali dengan pembukaan dan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. M. Jawad, S.Pd., selaku perwakilan dari Yayasan Hidayatul Athfal, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas kehadiran dan pendampingan dari LP Ma’arif NU.
“Kami menyambut baik inisiatif ini sebagai langkah strategis untuk terus berbenah dan meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak didik kami. Sinergi dengan LP Ma’arif NU menjadi motivasi besar bagi para guru kami,” ujar M. Jawad.
Menyusul berikutnya, Bapak Subhan dari LP Ma’arif NU memberikan sambutan sekaligus arahan. Beliau menekankan pentingnya pengembangan kompetensi guru secara berkelanjutan untuk menjawab tantangan zaman. “LP Ma’arif NU berkomitmen untuk melakukan pendampingan kepada satuan pendidikan di bawah naungan kami. Kegiatan Turba dan IHT seperti ini adalah wujud nyata dari komitmen tersebut, memastikan kualitas pendidikan Ma’arif merata dan terus meningkat,” tegasnya.
Memasuki acara inti, para guru mendapatkan sesi pencerahan mengenai “Pembelajaran Mendalam” yang disampaikan secara komprehensif oleh narasumber ahli, Dr. Siti Nurul Izzah, M.Pd. Dalam paparannya, Dr. Izzah memperkenalkan sebuah kerangka kerja yang mudah diingat, yakni “Salam PM 8334”.
Beliau menguraikan bahwa kerangka ini mencakup elemen-elemen kunci untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, yang terdiri dari:
8 Dimensi Profil Lulusan: Menjabarkan target karakter dan kompetensi yang harus dimiliki siswa setelah lulus.
3 Prinsip Pembelajaran: Fondasi pedagogis yang harus dipegang oleh guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran.
3 Pengalaman Belajar: Jenis-jenis pengalaman yang harus dirasakan siswa untuk mencapai pemahaman yang mendalam.
4 Kerangka Pembelajaran: Struktur atau model pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas untuk mengaktifkan prinsip dan pengalaman belajar tersebut.
Sesi berlangsung interaktif, di mana para guru tidak hanya mendengarkan, tetapi juga diajak untuk berdiskusi dan merefleksikan praktik mengajar mereka selama ini. Antusiasme peserta terlihat jelas dari banyaknya pertanyaan dan tanggapan yang muncul.
Kegiatan IHT ini ditutup dengan doa bersama, meninggalkan harapan besar akan adanya transformasi positif dalam metode pengajaran di Yayasan Hidayatul Athfal, yang pada akhirnya akan melahirkan lulusan-lulusan yang berkualitas sesuai dengan profil yang dicita-citakan.